Cari

Selasa, 09 Agustus 2016

Anggota kelompok : 1. Diza Wahyu A.               (09)
                                  2. Dyah Kusuma A.            (10)
                                  3. Fuskha Nur Islami         (11)
                                  4. Gardhika A.E.L             (12)
Kelas                       : XII IPS 2

Revolusi Kuba


 Kuba adalah negara pulau yang terletak di Teluk Meksiko, Laut Karibia. Kuba merupakan negara yang terkenal dengan cerutunya. Kuba sebelumnya juga lama menjadi jajahan Spanyol. Pada masa Perang Dingin, Kuba yang letaknya sangat strategis juga tidak luput dari incaran perluasan pengaruh dan ideologi negara adidaya. Kuba merupakan negara republik komunis pertama yang berada di belahan bumi Barat. Letak Kuba yang dekat dengan Negara Amerika Serikat menjadi ancaman serius bagi Amerika Serikat.

Kuba sebelum Perang Dunia II
Kuba pertama kali ditemukan oleh Columbus, orang Spanyol pada tahun 1492. Seperti halnya tempat-tempat lain yang ditemukan orang Eropa dalam masa penjelajahan samudra, yaitu diakui sebagai miliknya, begitu pula dengan nasib Kuba. Columbus segera mengklaim bahwa Kuba adalah milik Spanyol. Sejak saat itu, Kuba menjadi koloni Spanyol. Pada sekitar tahun 1868–1878 di Kuba timbul gerakan menuntut kemerdekaan. Perang Kemerdekaan tahap kedua muncul pada tahun 1895 dengan dipimpin Jose Marti. Amerika Serikat mendukung gerakan itu setelah kapal perangnya Marine yang dikirim untuk melindungi warga negaranya di Kuba meledak misterius. Amerika Serikat menganggap itu merupakan sabotase yang dilakukan Spanyol. Oleh karena itu, Amerika Serikat membantu Kuba menyingkirkan Spanyol. Wilayah Kuba sampai tahun 1902 mendapat perlindungan dari Amerika Serikat. Pada tahun 1933 kelompok revolusioner yang dipimpin oleh Fulqencio Batista berhasil mengambil alih pemerintahan di Kuba. Batista memerintah Kuba secara diktator. Pada masa pemerintahan Batista, korupsi makin merajalela.
Kuba setelah Perang Dunia II
Kondisi rakyat Kuba yang sangat memprihatinkan pada masa pemerintahan Batista, menggugah semangat salah seorang anak bangsa untuk memperbaikinya. Fidel Castro seorang putra tuan tanah kaya raya tidak tahan melihat penderitaan rakyat Kuba. Pada tahun 1953 Castro mencoba melakukan kudeta, tetapi gagal. Akibatnya, Castro dijatuhi hukuman lima belas tahun penjara.     
Namun, baru menjalani hukuman selama dua tahun, Castro telah dibebaskan. Penjara tidak membuat Castro jera dalam memperjuangkan keinginannya. Setelah keluar dari penjara Castro kembali menghimpun kekuatan. Castro melatih pengikutnya di dekat kota Meksiko. Pada tahun 1956, Castro bersama para pengikut setianya kembali berusaha menggulingkan kekuasaan Presiden Batista. Selama hampir tiga tahun Castro berusaha merebut kekuasaan di Kuba. Pada tahun 1959 Batista meninggalkan Kuba dan digantikan Castro. Fidel Castro sebenarnya bukan seorang komunis. Hal itu seperti pernyataannya yang mengatakan, “Revolusi kita bukan berwarna merah, melainkan hijau zaitun.” Kata-kata Castro itu menunjuk pada warna seragam yang ia pakai bersama pengikutnya. Bahkan, Castro juga mengutuk komunis dengan konsepnya yang totaliter. Castro juga berusaha membersihkan tindakannya yang dianggap disponsori komunis dengan berpidato di Universitas Princeton, Amerika Serikat. Dalam pidato tersebut, Castro menyatakan bahwa, “... bertentangan dengan pola Revolusi Rusia dan model Marxis bahwa di Kuba tidak berdasarkan perjuangan kelas .... Revolusi Kuba juga tidak berniat meniadakan kepemilikan swasta.” Namun, pemerintah Amerika Serikat tetap memandang bahwa revolusi yang dikobarkan Castro disponsori pihak komunis. Hal ini akibat tindakan Castro yang banyak mengubah kehidupan Kuba yang mendekati slogan komunis, sama rasa sama rata. Castro banyak membangun sekolah dan rumah bagi orang yang tidak mampu. Pemerintah Kuba juga mulai mengontrol semua penerbitan surat kabar serta siaran radio dan televisi. Tindakan Castro makin lama mengkhawatirkan pemerintah Amerika Serikat. Hal itu disebabkan Castro makin berani menasionalisasi perusahaan-perusahaan asing yang berada di Kuba.
Akibatnya, Amerika Serikat mengambil tindakan tegas, yaitu menghentikan hubungan dengan Kuba pada tahun 1961. Menghadapi kenyataan itu Fidel Castro selanjutnya segera menjalin hubungan dengan negara-negara komunis, seperti Cina dan Uni Soviet. Dari negara-negara tersebut, Kuba berharap agar mereka bersedia memberi bantuan ekonomi guna melaksanakan dan melanjutkan pembangunan.
Pemerintah Amerika Serikat yang mendapati kenyataan bahwa Kuba telah masuk blok komunis makin khawatir atas keselamatan negaranya. Hal itu beralasan karena jarak Kuba dengan Amerika Serikat tidak lebih dari 10 mil. Atas kekhawatiran itu, pemerintah Amerika Serikat berniat menggulingkan pemerintahan Fidel Castro yang prokomunis. Untuk mencapai maksud itu, pemerintah Amerika Serikat akan menggunakan para pelarian Kuba yang tinggal di Amerika Serikat. Dari orang-orang pelarian Kuba itu, Amerika Serikat berharap dapat menguasai Teluk Babi yang dapat dipakai sebagai lompatan untuk menundukkan Havana, ibu kota Kuba. Dinas intelejen Amerika Serikat (CIA) bertugas melatih orang-orang pelarian Kuba agar berhasil dalam misinya. Sekitar 1.200 orang pelarian Kuba di Amerika Serikat berhasil dikumpulkan dan dilatih kemiliteran.
Presiden baru Amerika Serikat, John Fietzgeerald Kennedy juga menyetujui rencana penggulingan Fidel Castro melalui orang-orang Kuba sendiri. Kennedy bahkan memerintahkan untuk memberi perlindungan dan pengawalan dalam penyerbuan Teluk Babi melalui pelarian orang-orang Kuba dilaksanakan. Peristiwa itu kemudian disebut The Bay Pig’s Episode atau Insiden Teluk Babi

 Invasi Teluk Babi
Pada tahun 1961, rakyat Amerika pun melakukan kampanye besarbesaran untuk menjatuhkan Castro dari kekuasaanya di Kuba. Pada April 1961, mereka mengadakan serangan di Teluk Babi, dengan merekrut tentara Kuba yang ada dalam pengasingan untuk menyerang pulau tersebut Tanggal 15 April 1961, hari setelah Castro menggambarkan revolusinya sebagai seorang sosialis, empat lapangan udara Kuba dibom oleh pesawat A-26. Pengeboman ini berlangsung ditahap awal invasi teluk babi. Rakyat Kuba yang berada dipengasingan itu didanai dan dilatih oleh CIA yang melakukan serangan ke Kuba, namun tidak berhasil pada tanggal 17 April 1961.
Serangan brigade 2506, sebuah pasukan yang berjumlah sekitar 1400 orang Kuba dalam pengasingan yang dikomandani oleh Manuel Artime dan pemimpin operasi CIA Grayston Lynch dan William Robertson, mendarat di bagian tenggara Havana, tepatnya di Playa Giron, Teluk Babi oleh Erneido Oliva, kebanyakan dari pasukan sebanyak 1200 orang membuatnya turun ke darat, namun cadangan amunisi dalam dua kapal pendukung yang disediakan Amerika serikat, Houston dan Rio Escondido, ditenggelamkan oleh tentara Kuba, dan Sea Fury yang digerakkan dengan baling-baling kapal dan T-33 Jets pun hilang. Presiden Kennedy pun dipengaruhi oleh pejabat Departemen Negara, termasuk Roy Rubottom dan asistennya William Weiland yang terlibat dalam masalah-masalah dengan Castro sejak kerusuhan Bogota dan juga persoalanpersoalan Kuba tahun 1933 sebagai asisten Sumner Welles
Kennedy mengambarkan dukungan bagi invasi Teluk Babi pada menit-menitr terakhir dengan Kennedy membatalkan beberapa bentuk pengeboman yang bisa melumpuhkan seluruh Angkatan Udara Kuba. Prembatalan juga mencegah Angkatan Laut Amerika menunggu disepanjang pantai dari pendaratan dalam mendukung masyarakat Kuba yang berada dalam pembuangan. Setelah tiga hari pertempuran, sekitar 100 penyerang yang mungkin 2000 milisi, telah tewas (kebanyakan terjebak dalam bus di jalan yang melewati rawa), sedangkan sisa para penyerang ditangkap. Setidaknya sembilan penyerang dieksekusi secara formal, sejumlah orang tewas karena lemas dalan truk trailer yang tidak ada lubang anginnya. Kegagalan upaya invasi Teluk Babi sebagai pengambilan keputusan yang buruk, khususnya bagi orang-orang Amerika-Kuba sendiri, memandang masalah ini sebagai sebuah keputusan pemerintahan Kennedy dalam upaya menyingkirkan para pelarian Kuba yang dianggap mengganggu Amerika
CIA sendiri dalam sebuah laporan internalnya menuduh bahwa kegagalan itu sebenarnya hanya terletak pada ketidakkompetenan internal. CIA juga menyatakan bahwa kegagalan itu terletak pada kekliruan analisis orang Amerika lainnya. Apapun alasannya, yang jelas invasi itu menjadikan castro lebih popular. Melalui peristiwa itu, Castro bahkan memperolah kekuatan baru untuk menanamkan sentiment-sentimen nasionalistik dalam rakyatnya, dalam rangka mencari dukungan untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan ekonominya. Dalam kegagalan Invasi Teluk Babi yang lebih menyakitkan lagi bagi Amerika, bahwa Kuba berhasil menyandera seribu lebih tawanan Amerika, tapi justru Amerika yang harus memasok sejumlah makanan dan obat-obatan seharga 53 juta dolar sebagai pembayaran untuk membebasakan para tawanan. “Untuk pertama kalinya dalam sejarah,” kata Castro, ”Imperialisme telah membayar kerugian perang!” Fidel Castro setelah berkuasa melakukan banyak pembenahan di lingkup pemerintahan Kuba.
Salah satu hal adalah menjadikan Kuba menjadi Negara Sosialis, ditahun 1961, bersamaan dengan pidatoMay day, Castro menyatakan bahwa Kuba resmi menganut paham sosialis. Pada tanggal 23 Maret 1962, sebuah partai politik organizaciones revolusionarias Integradas (ORI, didirikan oleh Castro dan sekaligus sebagai sekretaris utamanya. Pada tahun 1963, partai itu kemudian berganti nama menjadi Partindi Unido de la revolucion Socialita (PURS) dan oktober 1965 berubah lagi menjadi Partido Comunista de Cuba (partai Komunis Kuba). Sejak Castro berkuasa, pada tanggal 7 Februari 1962 AS secara progresif telah memberlakukan undang-undang yang dimaksudkan untuk mengisolasi Kuba secara ekonomi lewat embargo AS dan langkah-langkah lainnya, seperti menghukum warga AS yang berlibur di Kuba.
Namun, pada detik-detik terakhir penyerangan, Kennedy memerintahkan membatalkan bantuan perlindungan dan pengawalan. Akibatnya mudah diduga, pemerintah Kuba sangat mudah mematahkan penyerbuan orang-orang Kuba pelarian itu. Atas Insiden tersebut, hubungan Kuba dan Amerika Serikat makin renggang. Sementara itu, pemimpin Uni Soviet, Khruschev segera memanfaatkan situasi atas insiden Teluk Babi tersebut dan begitu intensif mendekati Kuba
Ia menawarkan paket bantuan ekonomi yang lebih besar lagi apabila Kuba bersedia mengizinkan Uni Soviet membangun pangkalan militer dan menempatkan rudal nuklirnya di wilayah tersebut. Ia berencana rudal-rudalnya akan dapat diarahkan ke Amerika Serikat tanpa ada hambatan. Keinginan Uni Soviet tentu saja mendapat tantangan dari Amerika Serikat. Presiden Kennedy menyatakan bahwa penempatan rudal Uni Soviet di Kuba merupakan ancaman langsung terhadap Amerika Serikat. Oleh karena itu, pemerintah Amerika Serikat akan mengambil segala cara dan tindakan untuk menggagalkannya. Salah satu tindakan Amerika Serikat dalam menggagalkan pembangunan pangkalan militer dan rudal Uni Soviet adalah menghadang setiap kapal Uni Soviet yang menuju ke Kuba. Tentu saja tindakan itu menimbulkan krisis yang hampir membawa dunia dalam perang nuklir. Karena merasa belum berimbang kekuatan militernya, akhirnya Uni Soviet membatalkan penempatan pangkalan militer dan rudalnya di Kuba
Krisis Misil Kuba
 Kuba tahun 1962, yang membawa Amerika Serikat dan Uni Soviet saling melakukan konfrontasi secara langsung terhadap Kuba. Krisis Misil Kuba dimulai ketika Uni Soviet menempatkan misil-misil nuklir di Kuba pada 1962. Sebagai jawabannya, AS melakukan blokade di perairan internasional. Umumnya orang percaya bahwa ini adalah saat terdekat dunia dengan bencana nuklir. Uni Soviet mundur, setuju untuk menyingkirkan misil-misilnya dengan imbalan janji AS untuk menyingkirkan misil-misil nuklir serupa di Turki dan untuk tidak pernah menyerang Kuba lagi.
Khruschev bertemu dengan delegasi Kuba yang dipimpin oleh Raul Castro pada bulan Juli, setelah berkonsultasi dengan penasehat militernya. Akhirnya disetujui penyebaran Soviet R-12 MRBM di daratan Kuba, namun Lockheed U-2 Amerika pun melakukan pengintaian konstruksi instalasi missil pada tanggal 15 Oktober 1962 sebelum senjata-senjata disebarkan.Amerika pun memandang instalasi senjata nuklir Uni Sovyet yang berjarak tempuh 90 mil ke selatan Key West sebagai sebuah tindakan agrisif dan ancaman bagi keamanan Amerika, akibatnya, Amerika Serikat mengumumkan kepada publik penemuannya pada tanggal 22 Oktober 1962, dan melakukan karantina di sekitar Kuba yang akan secara aktif menangkap dan mencari berbagai saluran utama ke pulau tersebut. Nikolia Sergeevich Leonov, yang akan menjadi Jenderal dalam Direktorat Intelijen KGB, dan kepala Deputi KGB Sovyet di Warsawa, menjadi penerjemah Castro yang digunakan untuk kontak dengan Rusia (Ferdinan Zaviera, 2007: 67) Dalam surat pribadinya kepada Khrushchev tertanggal 27 Oktober 1962, Castro mendesak Khrushchev untuk melancarkan serangan nuklir pertama terhadap Amerika Serikat jika Kuba diserang Amerika, tapi Khrushchev menolak respon serangan. Namun, komandan lapangan Sovyet di Kuba melegalkan penggunaan senjata nuklir taktis jika diserang Amerika.
Khrushchev pun setuju untuk menghilangkan missil jika Amerika punya komitmen untuk tidak menyerang Kuba dan juga jika ada pemahaman bahwa Amerika akan menghilangkan MRBM Amerika yang menargetkan serangan ke Uni Sovyet lewat Turki dan Italia, sebuah ukuran yang tidak diimplementasikan oleh America. AS tidak pernah lagi mengancam Kuba secara terbuka, namun dapat dibilang bahwa AS terlibat dalam kegiatan-kegiatan rahasia yang sangat terinci dan absurd untuk membunuh Castro, yaitu Proyek Kuba. Castro dan AS berduel dalam aksi-aksi Perang Dingin. Dalam serangan teroris yang terkenal pada 1976 terhadap Cubana Penerbangan 455 di mana 73 orang meninggal konon direncanakan oleh lawan-lawan Castro yang didanai CIA dan beroperasi dari Venezuela. AS juga mendukung kelompok-kelompok teroris anti-Castro di Miami dalam serangan-serangan mereka terhadap Kuba.
 Pada April 1980, lebih dari 10.000 orang Kuba menyerbu kedutaan besar Peru di Havana untuk memperoleh perlindungan politik. Sebagai jawaban, Castro mengizinkan siapapun yang ingin meninggalkan negara itu untuk pergi melalui pelabuhan Mariel. Dalam penyelamatan Mariel dengan kapal, lebih dari 125.000 orang Kuba bermigrasi ke AS. Akhirnya AS menghentikan arus kapal-kapal itu dan Kuba menghentikan eksodus yang tidak terkendali itu. Keruntuhan Uni Soviet pada 1991 merupakan pukulan ekonomi yang dahsyat bagi Kuba. Ini menyebabkan exodus pencari perlindungan lainnya yang juga tidak terkendali ke AS pada 1994, yang berhasil ditekan hingga hanya beberapa ribu setahun di bawah perjanjian AS-Kuba. Kini arus ini tampaknya meningkat lagi, meskipun jauh lebih lambat daripada sebelumnya. Bertahun-tahun dibawah pemerintahan Castro, Kuba terus tumbuh, termasuk bidang ekonominya. Ditahun 1983 pertumbuhan ekonomi Kuba telah mencapai 5%. Dalam bidang pendidikan, Kuba yang hidup di tengah kemiskinan akibat embargo ekonomi Amerika, masih sanggup menggratiskan seluruh biaya pendidikan bagi rakyatnya.
 Apalagi, Amerika Serikat juga berjanji tidak akan mencampuri urusan dalam negeri Kuba. Hubungan baik Kuba dengan Amerika Serikat mulai membaik lagi pada tahun 1973 setelah kedua negara membuat perjanjian mengenai pertukaran pembajak.

Pada tahun 1975 embargo ekonomi pada Kuba yang dilakukan Amerika Serikat mulai dihapus. Namun, hubungan Amerika–Kuba memanas lagi setelah pada akhir tahun 1975 Kuba mengirim pasukannya ke Angola. Dari kejadian di Kuba itu, dua negara adidaya, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet, akhirnya juga menyadari betapa bahayanya apabila perang terbuka yang merembet pada perang nuklir terjadi. Oleh karena itu, untuk meminimalisasi terjadinya perang nuklir dan akibatnya, kedua negara adidaya sepakat melakukan pembicaraan pengurangan senjata.


Salah satu hal adalah menjadikan Kuba menjadi Negara Sosialis ditahun 1961, bersamaan dengan pidatoMay day, Castro menyatakan bahwa Kuba resmi menganut paham sosialis. Ketegangan antara Castro dan Amerika Serikat semakin kuat selama terjadi krisis missil Kuba tahun 1962, yang membawa Amerika Serikat dan Uni Soviet saling melakukan konfrontasi secara langsung terhadap Kuba. Selama bertahun-tahun dibawah pemerintahan Castro, Kuba terus tumbuh, termasuk bidang ekonominya. Ditahun 1983 pertumbuhan ekonomi Kuba telah mencapai 5%. Dalam bidang pendidikan, Kuba yang hidup di tengah kemiskinan akibat embargo ekonomi Amerika, masih sanggup menggratiskan seluruh biaya pendidikan bagii rakyatnya.

Sumber





0 komentar:

Posting Komentar