Anggota
kelompok : 1. Diza Wahyu A. (09)
2. Dyah Kusuma A. (10)
3. Fuskha Nur Islami (11)
4. Gardhika A.E.L (12)
Kelas : XII IPS 2
Revolusi Kuba
Kuba adalah
negara pulau yang terletak di Teluk Meksiko, Laut Karibia. Kuba merupakan
negara yang terkenal dengan cerutunya. Kuba sebelumnya juga lama menjadi
jajahan Spanyol. Pada masa Perang Dingin, Kuba yang letaknya sangat strategis
juga tidak luput dari incaran perluasan pengaruh dan ideologi negara adidaya.
Kuba merupakan negara republik komunis pertama yang berada di belahan bumi
Barat. Letak Kuba yang dekat dengan Negara Amerika Serikat menjadi ancaman
serius bagi Amerika Serikat.
Kuba sebelum Perang Dunia II
Kuba pertama kali ditemukan oleh Columbus,
orang Spanyol pada tahun 1492. Seperti halnya tempat-tempat lain yang ditemukan
orang Eropa dalam masa penjelajahan samudra, yaitu diakui sebagai miliknya,
begitu pula dengan nasib Kuba. Columbus segera mengklaim bahwa Kuba adalah
milik Spanyol. Sejak saat itu, Kuba menjadi koloni Spanyol. Pada sekitar tahun
1868–1878 di Kuba timbul gerakan menuntut kemerdekaan. Perang Kemerdekaan tahap
kedua muncul pada tahun 1895 dengan dipimpin Jose Marti. Amerika Serikat
mendukung gerakan itu setelah kapal perangnya Marine yang dikirim untuk
melindungi warga negaranya di Kuba meledak misterius. Amerika Serikat
menganggap itu merupakan sabotase yang dilakukan Spanyol. Oleh karena itu,
Amerika Serikat membantu Kuba menyingkirkan Spanyol. Wilayah Kuba sampai tahun
1902 mendapat perlindungan dari Amerika Serikat. Pada tahun 1933 kelompok
revolusioner yang dipimpin oleh Fulqencio Batista berhasil mengambil alih
pemerintahan di Kuba. Batista memerintah Kuba secara diktator. Pada masa
pemerintahan Batista, korupsi makin merajalela.
Kuba setelah Perang Dunia II
Kondisi rakyat Kuba yang sangat memprihatinkan
pada masa pemerintahan Batista, menggugah semangat salah seorang anak bangsa
untuk memperbaikinya. Fidel Castro seorang putra tuan tanah kaya raya tidak
tahan melihat penderitaan rakyat Kuba. Pada tahun 1953 Castro mencoba melakukan
kudeta, tetapi gagal. Akibatnya, Castro dijatuhi hukuman lima belas tahun
penjara.
Namun, baru menjalani hukuman selama dua
tahun, Castro telah dibebaskan. Penjara tidak membuat Castro jera dalam
memperjuangkan keinginannya. Setelah keluar dari penjara Castro kembali
menghimpun kekuatan. Castro melatih pengikutnya di dekat kota Meksiko. Pada
tahun 1956, Castro bersama para pengikut setianya kembali berusaha menggulingkan
kekuasaan Presiden Batista. Selama hampir tiga tahun Castro berusaha merebut
kekuasaan di Kuba. Pada tahun 1959 Batista meninggalkan Kuba dan digantikan
Castro. Fidel Castro sebenarnya bukan seorang komunis. Hal itu seperti
pernyataannya yang mengatakan, “Revolusi kita bukan berwarna merah, melainkan
hijau zaitun.” Kata-kata Castro itu menunjuk pada warna seragam yang ia pakai
bersama pengikutnya. Bahkan, Castro juga mengutuk komunis dengan konsepnya yang
totaliter. Castro juga berusaha membersihkan tindakannya yang dianggap
disponsori komunis dengan berpidato di Universitas Princeton, Amerika Serikat.
Dalam pidato tersebut, Castro menyatakan bahwa, “... bertentangan dengan pola
Revolusi Rusia dan model Marxis bahwa di Kuba tidak berdasarkan perjuangan
kelas .... Revolusi Kuba juga tidak berniat meniadakan kepemilikan swasta.”
Namun, pemerintah Amerika Serikat tetap memandang bahwa revolusi yang
dikobarkan Castro disponsori pihak komunis. Hal ini akibat tindakan Castro yang
banyak mengubah kehidupan Kuba yang mendekati slogan komunis, sama rasa sama
rata. Castro banyak membangun sekolah dan rumah bagi orang yang tidak mampu.
Pemerintah Kuba juga mulai mengontrol semua penerbitan surat kabar serta siaran
radio dan televisi. Tindakan Castro makin lama mengkhawatirkan pemerintah
Amerika Serikat. Hal itu disebabkan Castro makin berani menasionalisasi
perusahaan-perusahaan asing yang berada di Kuba.
Akibatnya, Amerika
Serikat mengambil tindakan tegas, yaitu menghentikan hubungan dengan Kuba pada
tahun 1961. Menghadapi kenyataan itu Fidel Castro selanjutnya segera menjalin
hubungan dengan negara-negara komunis, seperti Cina dan Uni Soviet. Dari
negara-negara tersebut, Kuba berharap agar mereka bersedia memberi bantuan
ekonomi guna melaksanakan dan melanjutkan pembangunan.
Pemerintah Amerika
Serikat yang mendapati kenyataan bahwa Kuba telah masuk blok komunis makin
khawatir atas keselamatan negaranya. Hal itu beralasan karena jarak Kuba dengan
Amerika Serikat tidak lebih dari 10 mil. Atas kekhawatiran itu, pemerintah
Amerika Serikat berniat menggulingkan pemerintahan Fidel Castro yang
prokomunis. Untuk mencapai maksud itu, pemerintah Amerika Serikat akan
menggunakan para pelarian Kuba yang tinggal di Amerika Serikat. Dari
orang-orang pelarian Kuba itu, Amerika Serikat berharap dapat menguasai Teluk
Babi yang dapat dipakai sebagai lompatan untuk menundukkan Havana, ibu kota
Kuba. Dinas intelejen Amerika Serikat (CIA) bertugas melatih orang-orang
pelarian Kuba agar berhasil dalam misinya. Sekitar 1.200 orang pelarian Kuba di
Amerika Serikat berhasil dikumpulkan dan dilatih kemiliteran.
Presiden baru Amerika Serikat, John
Fietzgeerald Kennedy juga menyetujui rencana penggulingan Fidel Castro melalui
orang-orang Kuba sendiri. Kennedy bahkan memerintahkan untuk memberi
perlindungan dan pengawalan dalam penyerbuan Teluk Babi melalui pelarian
orang-orang Kuba dilaksanakan. Peristiwa itu kemudian disebut The Bay Pig’s
Episode atau Insiden Teluk Babi
Invasi Teluk Babi
Pada tahun 1961, rakyat Amerika pun melakukan kampanye
besarbesaran untuk menjatuhkan Castro dari kekuasaanya di Kuba. Pada April
1961, mereka mengadakan serangan di Teluk Babi, dengan merekrut tentara Kuba
yang ada dalam pengasingan untuk menyerang pulau tersebut Tanggal 15 April
1961, hari setelah Castro menggambarkan revolusinya sebagai seorang sosialis,
empat lapangan udara Kuba dibom oleh pesawat A-26. Pengeboman ini berlangsung
ditahap awal invasi teluk babi. Rakyat Kuba yang berada dipengasingan itu
didanai dan dilatih oleh CIA yang melakukan serangan ke Kuba, namun tidak
berhasil pada tanggal 17 April 1961.
Serangan brigade 2506, sebuah pasukan yang berjumlah sekitar
1400 orang Kuba dalam pengasingan yang dikomandani oleh Manuel Artime dan
pemimpin operasi CIA Grayston Lynch dan William Robertson, mendarat di bagian
tenggara Havana, tepatnya di Playa Giron, Teluk Babi oleh Erneido Oliva,
kebanyakan dari pasukan sebanyak 1200 orang membuatnya turun ke darat, namun
cadangan amunisi dalam dua kapal pendukung yang disediakan Amerika serikat,
Houston dan Rio Escondido, ditenggelamkan oleh tentara Kuba, dan Sea Fury yang
digerakkan dengan baling-baling kapal dan T-33 Jets pun hilang. Presiden
Kennedy pun dipengaruhi oleh pejabat Departemen Negara, termasuk Roy Rubottom
dan asistennya William Weiland yang terlibat dalam masalah-masalah dengan
Castro sejak kerusuhan Bogota dan juga persoalanpersoalan Kuba tahun 1933
sebagai asisten Sumner Welles
Kennedy mengambarkan
dukungan bagi invasi Teluk Babi pada menit-menitr terakhir dengan Kennedy membatalkan
beberapa bentuk pengeboman yang bisa melumpuhkan seluruh Angkatan Udara Kuba. Prembatalan juga mencegah Angkatan Laut
Amerika menunggu disepanjang pantai dari pendaratan dalam mendukung masyarakat Kuba yang berada
dalam pembuangan.
Setelah tiga hari pertempuran, sekitar 100
penyerang yang mungkin 2000 milisi, telah tewas (kebanyakan terjebak dalam bus
di jalan yang melewati rawa), sedangkan sisa para penyerang ditangkap.
Setidaknya sembilan penyerang dieksekusi secara formal, sejumlah orang tewas
karena lemas dalan truk trailer yang tidak ada lubang anginnya. Kegagalan upaya
invasi Teluk Babi sebagai pengambilan keputusan yang buruk, khususnya bagi orang-orang Amerika-Kuba sendiri,
memandang masalah ini sebagai sebuah keputusan pemerintahan Kennedy dalam upaya
menyingkirkan para pelarian Kuba yang dianggap mengganggu Amerika
CIA sendiri dalam sebuah laporan internalnya
menuduh bahwa kegagalan itu sebenarnya hanya terletak pada ketidakkompetenan
internal. CIA juga menyatakan bahwa kegagalan itu terletak pada kekliruan
analisis orang Amerika lainnya. Apapun alasannya, yang jelas invasi itu
menjadikan castro lebih popular. Melalui peristiwa itu, Castro bahkan
memperolah kekuatan baru untuk menanamkan sentiment-sentimen nasionalistik
dalam rakyatnya, dalam rangka mencari dukungan untuk melaksanakan
kebijakan-kebijakan ekonominya. Dalam kegagalan Invasi Teluk Babi yang lebih
menyakitkan lagi bagi Amerika, bahwa Kuba berhasil menyandera seribu lebih
tawanan Amerika, tapi justru Amerika yang harus memasok sejumlah makanan dan
obat-obatan seharga 53 juta dolar sebagai pembayaran untuk membebasakan para
tawanan. “Untuk pertama kalinya dalam sejarah,” kata Castro, ”Imperialisme
telah membayar kerugian perang!” Fidel Castro setelah berkuasa melakukan banyak
pembenahan di lingkup pemerintahan Kuba.
Salah satu hal adalah
menjadikan Kuba menjadi Negara Sosialis, ditahun 1961, bersamaan dengan
pidatoMay day, Castro menyatakan bahwa Kuba resmi menganut paham sosialis. Pada
tanggal 23 Maret 1962, sebuah partai politik organizaciones revolusionarias
Integradas (ORI, didirikan oleh Castro dan sekaligus sebagai sekretaris
utamanya. Pada tahun 1963, partai itu kemudian berganti nama menjadi Partindi
Unido de la revolucion Socialita (PURS) dan oktober 1965 berubah lagi menjadi
Partido Comunista de Cuba (partai Komunis Kuba). Sejak Castro berkuasa, pada
tanggal 7 Februari 1962 AS secara progresif telah memberlakukan undang-undang
yang dimaksudkan untuk mengisolasi Kuba secara ekonomi lewat embargo AS dan
langkah-langkah lainnya, seperti menghukum warga AS yang berlibur di Kuba.
Namun, pada
detik-detik terakhir penyerangan, Kennedy memerintahkan membatalkan bantuan
perlindungan dan pengawalan. Akibatnya mudah diduga, pemerintah Kuba sangat
mudah mematahkan penyerbuan orang-orang Kuba pelarian itu. Atas Insiden
tersebut, hubungan Kuba dan Amerika Serikat makin renggang. Sementara itu,
pemimpin Uni Soviet, Khruschev segera memanfaatkan situasi atas insiden Teluk
Babi tersebut dan begitu intensif mendekati Kuba
Ia menawarkan paket bantuan ekonomi yang lebih
besar lagi apabila Kuba bersedia mengizinkan Uni Soviet membangun pangkalan
militer dan menempatkan rudal nuklirnya di wilayah tersebut. Ia berencana
rudal-rudalnya akan dapat diarahkan ke Amerika Serikat tanpa ada hambatan.
Keinginan Uni Soviet tentu saja mendapat tantangan dari Amerika Serikat.
Presiden Kennedy menyatakan bahwa penempatan rudal Uni Soviet di Kuba merupakan
ancaman langsung terhadap Amerika Serikat. Oleh karena itu, pemerintah Amerika
Serikat akan mengambil segala cara dan tindakan untuk menggagalkannya. Salah
satu tindakan Amerika Serikat dalam menggagalkan pembangunan pangkalan militer
dan rudal Uni Soviet adalah menghadang setiap kapal Uni Soviet yang menuju ke
Kuba. Tentu saja tindakan itu menimbulkan krisis yang hampir membawa dunia
dalam perang nuklir. Karena merasa belum berimbang kekuatan militernya,
akhirnya Uni Soviet membatalkan penempatan pangkalan militer dan rudalnya di
Kuba
Krisis Misil Kuba
Kuba
tahun 1962, yang membawa Amerika Serikat dan Uni Soviet saling melakukan
konfrontasi secara langsung terhadap Kuba. Krisis Misil Kuba dimulai ketika Uni
Soviet menempatkan misil-misil nuklir di Kuba pada 1962. Sebagai jawabannya, AS
melakukan blokade di perairan internasional. Umumnya orang percaya bahwa ini
adalah saat terdekat dunia dengan bencana nuklir. Uni Soviet mundur, setuju
untuk menyingkirkan misil-misilnya dengan imbalan janji AS untuk menyingkirkan
misil-misil nuklir serupa di Turki dan untuk tidak pernah menyerang Kuba lagi.
Khruschev bertemu dengan delegasi Kuba yang
dipimpin oleh Raul Castro pada bulan Juli, setelah berkonsultasi dengan
penasehat militernya. Akhirnya disetujui penyebaran Soviet R-12 MRBM di daratan
Kuba, namun Lockheed U-2 Amerika pun melakukan pengintaian konstruksi instalasi
missil pada tanggal 15 Oktober 1962 sebelum senjata-senjata disebarkan.Amerika
pun memandang instalasi senjata nuklir Uni Sovyet yang berjarak tempuh 90 mil
ke selatan Key West sebagai sebuah tindakan agrisif dan ancaman bagi keamanan
Amerika, akibatnya, Amerika Serikat mengumumkan kepada publik penemuannya pada
tanggal 22 Oktober 1962, dan melakukan karantina di sekitar Kuba yang akan
secara aktif menangkap dan mencari berbagai saluran utama ke pulau tersebut.
Nikolia Sergeevich Leonov, yang akan menjadi Jenderal dalam Direktorat
Intelijen KGB, dan kepala Deputi KGB Sovyet di Warsawa, menjadi penerjemah
Castro yang digunakan untuk kontak dengan Rusia (Ferdinan Zaviera, 2007: 67)
Dalam surat pribadinya kepada Khrushchev tertanggal 27 Oktober 1962, Castro
mendesak Khrushchev untuk melancarkan serangan nuklir pertama terhadap Amerika
Serikat jika Kuba diserang Amerika, tapi Khrushchev menolak respon serangan.
Namun, komandan lapangan Sovyet di Kuba melegalkan penggunaan senjata nuklir
taktis jika diserang Amerika.
Khrushchev pun setuju untuk menghilangkan
missil jika Amerika punya komitmen untuk tidak menyerang Kuba dan juga jika ada
pemahaman bahwa Amerika akan menghilangkan MRBM Amerika yang menargetkan
serangan ke Uni Sovyet lewat Turki dan Italia, sebuah ukuran yang tidak
diimplementasikan oleh America. AS tidak pernah lagi mengancam Kuba secara
terbuka, namun dapat dibilang bahwa AS terlibat dalam kegiatan-kegiatan rahasia
yang sangat terinci dan absurd untuk membunuh Castro, yaitu Proyek Kuba. Castro
dan AS berduel dalam aksi-aksi Perang Dingin. Dalam serangan teroris yang
terkenal pada 1976 terhadap Cubana Penerbangan 455 di mana 73 orang meninggal
konon direncanakan oleh lawan-lawan Castro yang didanai CIA dan beroperasi dari
Venezuela. AS juga mendukung kelompok-kelompok teroris anti-Castro di Miami
dalam serangan-serangan mereka terhadap Kuba.
Pada April 1980, lebih dari 10.000 orang Kuba
menyerbu kedutaan besar Peru di Havana untuk memperoleh perlindungan politik.
Sebagai jawaban, Castro mengizinkan siapapun yang ingin meninggalkan negara itu
untuk pergi melalui pelabuhan Mariel. Dalam penyelamatan Mariel dengan kapal,
lebih dari 125.000 orang Kuba bermigrasi ke AS. Akhirnya AS menghentikan arus
kapal-kapal itu dan Kuba menghentikan eksodus yang tidak terkendali itu. Keruntuhan
Uni Soviet pada 1991 merupakan pukulan ekonomi yang dahsyat bagi Kuba. Ini
menyebabkan exodus pencari perlindungan lainnya yang juga tidak terkendali ke
AS pada 1994, yang berhasil ditekan hingga hanya beberapa ribu setahun di bawah
perjanjian AS-Kuba. Kini arus ini tampaknya meningkat lagi, meskipun jauh lebih
lambat daripada sebelumnya. Bertahun-tahun dibawah pemerintahan Castro, Kuba
terus tumbuh, termasuk bidang ekonominya. Ditahun 1983 pertumbuhan ekonomi Kuba
telah mencapai 5%. Dalam bidang pendidikan, Kuba yang hidup di tengah
kemiskinan akibat embargo ekonomi Amerika, masih sanggup menggratiskan seluruh
biaya pendidikan bagi rakyatnya.
Apalagi, Amerika Serikat juga berjanji tidak
akan mencampuri urusan dalam negeri Kuba. Hubungan baik Kuba dengan Amerika Serikat mulai membaik
lagi pada tahun 1973 setelah kedua negara membuat perjanjian mengenai
pertukaran pembajak.
Pada tahun 1975
embargo ekonomi pada Kuba yang dilakukan Amerika Serikat mulai dihapus. Namun,
hubungan Amerika–Kuba memanas lagi setelah pada akhir tahun 1975 Kuba mengirim
pasukannya ke Angola. Dari kejadian di Kuba itu, dua negara adidaya, yaitu
Amerika Serikat dan Uni Soviet, akhirnya juga menyadari betapa bahayanya
apabila perang terbuka yang merembet pada perang nuklir terjadi. Oleh karena
itu, untuk meminimalisasi terjadinya perang nuklir dan akibatnya, kedua negara
adidaya sepakat melakukan pembicaraan pengurangan senjata.
Salah satu hal adalah menjadikan
Kuba menjadi Negara Sosialis ditahun 1961, bersamaan dengan pidatoMay day,
Castro menyatakan bahwa Kuba resmi menganut paham sosialis. Ketegangan antara
Castro dan Amerika Serikat semakin kuat selama terjadi krisis missil Kuba tahun
1962, yang membawa Amerika Serikat dan Uni Soviet saling melakukan konfrontasi
secara langsung terhadap Kuba. Selama bertahun-tahun dibawah pemerintahan
Castro, Kuba terus tumbuh, termasuk bidang ekonominya. Ditahun 1983 pertumbuhan
ekonomi Kuba telah mencapai 5%. Dalam bidang pendidikan, Kuba yang hidup di
tengah kemiskinan akibat embargo ekonomi Amerika, masih sanggup menggratiskan
seluruh biaya pendidikan bagii rakyatnya.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar