Cari

Senin, 25 Januari 2016

tugas sejarah wajib bab 1 kelompok 5


Dampak/Pengaruh Masa Pendudukan 
Jepang Di Indonesia

Kelompok 5   :
  1. Audita Kusuma Astuti          (05)
  2. Dyah Kusuma Alafsyah       (10)
  3. Iqbal Farhan Hilmy              (15)
  4. Muh. Ardhian Nurul F         (20)
  5. Riska Ayu Wulandari           (25)
  6. Sri Agung Wisnu W              (30)
Kelas               : XI IPS 2

Masa pendudukan Jepang di Indonesia adalah masa yang sangat berpengaruh bagi perkembangan Indonesia. Umumnya banyak yang beranggapan bahwa pada masa Jepang rakyat Indonesia banyak mengalami penderitaan. Akan tetapi tidak semuanya benar, ada beberapa kebijakan pemerintah Jepang yang memberikan dampak positif.

tugas sejarah wajib bab 1 kelompok 4

Pengerahan Massa/ Rakyat dan Eksploitasi Sumber Daya Alam Masa Pendudukan Jepang

anggota kelompok :
  1. Argayoga Laksana S            (04)
  2. Diza Wahyu A                      (09)
  3. Hasan Hendratmoko            (14)
  4. Migrananto Ridho N            (19)
  5. Puspasari Wahyu N             (24)
  6. Septian Adi Hananta            (29)
Sadar bahwa posisinya dalam menghadapi Perang Asia Timur Raya, pemerintah Bala Tentara Jepang berusaha untuk  menarik simpati bangsa Indonesia dengan berbagai cara :
1.  mengklaim dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang datang untuk melepaskan bangsa Indonesia dari cengkeraman penjajahan Belanda
2. memperdengarkan lagu Indonesia Raya dengan intensitas yang sering pada siaran radio Tokyo
3.    membebaskan para tokoh pemimpin bangsa Indonesia yang diasingkan oleh Belanda, seperti ; Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
4.      melakukan propaganda Gerakan Tiga A
5.      melarang penggunaan bahasa Belanda dan mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam percakapan resmi
Berbagai bentuk cara pemerintah bala tentara Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia pada masa awal kedatangannya di Indonesia, cukup mendapat sambutan yang baik dari bangsa Indonesia, apalagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa sangat percaya pada “Jongko Joyoboyo” (Ramalan Joyoboyo) yang menyebutkan akan datangnya “Jago wiring kuning cebol kepalang soko wetan” yang akan berkuasa di Jawa seumur jagung.
Namun kedatangan pasukan Jepang dengan segala propagandanya tersebut merupakan mimpi buruk bangsa Indonesia yang mengharapkan terbebas dari belenggu penjajahan.

Upaya Jepang untuk mempertahankan Indonesia sebagai wilayah kekuasaannya serta menarik simpati rakyat Indonesia meliputi bidang :
1.      Bidang Politik
Dalam usaha menarik simpati bangsa Indonesia dengan tujuan agar rakyat mau membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, Jepang mengumandangkan semboyan 3A yakni: “Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia”. Hal ini menyatakan bahwa kehadiran Jepang di Asia, termasuk Indonesia adalah untuk membebaskan Asia dari penjajahan bangsa Barat, Jepang menyebut dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang akan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Namun kenyataannya yang dikatakan Jepang tidak sesuai dengan kenyataannya. Jepang memperlakukan bangsa Indonesia dengan tidak adil, sangat kejam , mereka memeras dan menindas rakyat.
2.      Bidang Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dan industrinya, maka Jepang melakukan eksploitasi terhadap sumber kekayaan alam Indonesia. Hal ini berupa eksploitasi di bidang hasil pertanian, perkebunan, hutan, bahan Tambang, dan lain-lain.
Kekayaan alam yang diambil Jepang dari hasil menguras kekayaan alam Indonesia ini hanya untuk kepentingan perang Jepang tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat. Sebagai dampak dari eksploitasi besar-besaran sumber kekayaan alam Indonesia adalah kesengsaraan rakyat Indonesia berupa kekurangan sandang, pangan serta menderita kemiskinan. Rakyat hidup serba kekurangan, kelaparan karena sumber makanan diangkut Jepang untuk konsumsi tentaranya. Untuk pakaian pun rakyat menggunakan bahan yang tidak layak pakai seperti goni yang keras dan kasar. Hal in terjadi karena kapas yang seharusnya dijadikan kain atau pakaian ternyata dibawa ke Jepang untuk diolah demi kepentingan Jepang itu sendiri.


3.      Bidang Sosial Budaya
Di bidang sosial, kehadiran Jepang selain membuat rakyat menderita kemiskinan karena kekurangan sumber daya alam, hal lain juga terjadi yang berupa pemanfaatan sumber daya manusia. Pengerahan tenaga manusia untuk melakukan kerja paksa (Romusha) serta dilibatkannya para pemuda untuk masuk dalam organisasi militer maupun semi militer.
Di bidang budaya terjadi keharusan menggunakan bahasa Jepang di samping bahasa Indonesia. Rakyat juga diharuskan membungkukan badan kearah timur sebagai tanda hormat kepada kaisar di Jepang pada setiap pagi hari (Seikerei). Hal ini tentu saja sangat menyinggung rakyat Indonesia yang mayoritas muslim, karena dianggap menyembah kepada kaisar Jepang yang dianggap sebagai keturunan dewa matahari, padahal orang muslim hanya melakukan penghormatan kepada Allah SWT. Rakyat Indonesia dengan cara menjalin kerjasama dengan pihak Jepang. Mereka seolah bekerja untuk kepentingan Jepang padahal tujuannya untuk mencapai Indonesia merdeka.


EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM DAN TENAGA KERJA INDONESIA OLEH JEPANG

Politik imperialisme Jepang di Indonesia berorientasi pada eksploitasi sumber daya alam dan manusia. Jepang melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. Dengan kekerasan. Berbagai cara, Jepang menguras kekayaan alam dan tenaga rakyat melalui janji-janji. Akibat tindakan Jepang ini menimbulkan kesengsaraan, bencana alam. kekurangan sandang pangan, penyakit dan kematian. Adapun eksplorasi yang dilakukan oleh Jepang di Indonesia yaitu:

1.      Eksploitasi Alam
Pemerasan sumber alam yang dilakukan oleh Jepang terhadap Indonesia bisa dipakai untuk mencapai cita-cita dan ambisi politiknya. Cara-cara tersebut antara lain:
  • Pemerintahan Jepang mengeluarkan peraturan untuk melakukan pengawasan terhadap   penggunaan dan peredaran sisa persediaan barang diperketat.
  • Semua harta benda dan perusahaan perkebunan milik orang Belanda disita dan beberapa perusahaan vital seperti pertambangan, listrik, telekomunikasi dan perusahaan transport langsung dikuasai pemerintah.
  • Jepang memonopoli penjualan hasil perkebunan teh, kopi, karet, dan kina.
  • Jepang melancarkan kampanye penyerahan barang-barang dan menambah bahan pangan secara besar-besaran. Kampanye ini menjadi tugas Jawa Hokokai dan instansi-instansi lain.
  • Jenis perkebunan yang tidak berguna dibatasi, dimusnahkan, dan diganti dengan tanaman bahan makanan seperti teh, kopi, tembakau yang diganti oleh tebu untuk pembuatan gula.
  • Adanya peraturan pembatasan dan penguasaan alat produksi oleh pemerintah.
  • Bekas perkebunan tembakau, kopi dan teh dipakai untuk ditanami bahan makanan.
  • Rakyat hanya diperbolehkan mempunyai 40% dari hasil pertaniannya, sedangkan 60% lainnya harus disetorkan kepada pemerintah Jepang dan lumbung desa.

i.        Rakyat dibebani dengan pekerjaan tambahan yang besifat wajib seperti menanam pohon jarak yang bisa digunakan untuk pelumas pesawat terbang dan senjata.

2.       Eksploitasi Manusia (Romusha )
Pembentukan romusha ini dilatarbelakangi oleh besarnya kebutuhan Jepang akan tenaga kerja untuk membangun pertahanannya, seperti gua, gudang bawah tanah, lapangan udara darurat. Tenaga romusha ini diperoleh dari desa di pulau Jawa yang padat penduduk. Pada awalnya pengerahan tenaga kerja ini bersifat sukarela, namun dalam pelaksanaannya, pengerahan tenaga kerja ini dilaksanakan secara paksa.
Kehidupan para romusha sangat sulit, mereka kelaparan, kesehatan mereka tidak dijamin, sehingga banyak romusha yang meninggal. Hal-hal di ataslah yang kemudian membuat rakyat takut dijadikan romusha. Namun, untuk menghilangkan rasa takut tersebut, tahun 1943 Jepang menggelar propaganda baru yaitu dikatakan sebagai prajurit ekonomi atau pahlawan pekerja. Propaganda baru Jepang ini menarik kembali rakyat untuk menjadi Romusha. Akan tetapi kenyataannya tetap saja seperti keadaan yang sebelumnya. Para romusha ini mendapatkan siksaan yang pedih. Mereka bukan saja dikirim ke luar Jawa, tetapi juga ke luar negeri seperti Burma, Thailand, Filipina, Malaya, dan Serawah.

Masalah lain yang ada adalah menyangkut kehidupan rakyat yaitu masalah sandang pada masa sebelum pecahnya perang. Masalah ini tergantung pada impor Belanda. Dan pada masa Jepang, sandang untuk masyarakat sangat kurang. Untuk itu Jepang memerintahkan menanam kapas di berbagai daerah di Jawa, Sumatera, Bali, Lombok dan Sulawesi Selatan. Usaha pemintalan rakyat secara massal didirikan dan rakyat dilatih untuk memintal. Percobaan untuk mencari ganti dengan kapas diintensifkan. Masalah sandang yang parah pada waktu itu memaksa rakyat desa untuk memakai pakaian dari karung goni atau bagor. Selain romusha, bentuk penindasan dan penghisapan sumber daya manusia Indonesia oleh Jepang adalah perekrutan pemudapemuda ke dalam organisasi militer dan semi-militer buatan Jepang. 

tugas sejarah wajib bab 1 kelompok 1



Kebijakan Jepang Pada Awal Masa Pendudukan
di Indonesia (1941-1943)
anggota : 
1.     Ahza Arzanul Haq         (01)
2.     Bagaskara Dwi W J       (06)
3.     Fuskha Nur Islami         (11)
4.     Isniyatin Nur Yusrina   (16)
5.     Muhammad Ichbal        (21)
6.     Safrida Alivia S A          (26)
7.     Wasis Singgih S              (31)

Adapun prioritas kebijakan jepang terhadap Indonesia ialah :
          1.      Menghapuskan pengaruh barat
          2.      Memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang

Minggu, 24 Januari 2016

tugas sejarah wajib bab 1 kelompok 3



“PERKEMBANGAN ORGANISASI KEBANGSAAN 
PADA MASA KEPENDUDUKAN JEPANG”

ANGGOTA kelompok 3 :
  1. ANNISA RAHMADHIKA WIDOWATI         (03)
  2. DIANA ROFITA SARI                                        (08)
  3. GERANO SUKARNO                                         (13)
  4. MALIK KAMALUDIN BAZAR                         (18)
  5. NURUN NUBUWATI                                           (23)
  6. SEPTIANI EKA WAHYU PRATIWI               (28)

Ada satu perkembangan yang berbeda apabila kita memahami perkembangan organisasi pergerakan antara zaman colonial Belanda dengan era pendudukan Jepang. Pada masa colonial Belanda umumnya organisasi pergerakan yang muncul

tugas sejarah wajib bab 1 kelompok 2

Kebijakan Politik Pemerintah Jepang pada Masa Akhir Pendudukan
Kelompok 2
Anggota :
1    1.      Annina Hurriyyati T           (02)
2    2.   Bima Setya A                       (07)
3    4.   Gardhika A.E.L                   (12)
4    3.    M. Irfaan Y                          (22)
5    5.   Satriyo Budi U                      (27)
KELAS XI IIS 2
Sampai pertengahan tahun 1944 kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik makin terdesak. Di berbagai medan pertempuran Jepang selalu mengalami kekalahan. Oleh karena itu, dalam rangka menjaga agar dukungan rakyat Indonesia terhadap Jepang makin

logo ips 2



 logo untuk ips 2 yang saya ambil dari google