Cari

Kamis, 25 Agustus 2016

APEC ( Asia - Pasific Economic Coorporation )

Kelompok 3

 Anggota :
1.       Annisa Rahmadhika Widowati  (03)
2.       Argayoga Laksana Satyagraha   (04)
3.       Fuskha Nur Islami                    (11)
4.       Hasan Hendratmoko                 (14)
5.       Muhammad Ichbal                    (21)
6.       Riska Ayu Wulandari                (25)
                 XII IPS 2 
             TP 2016/2017


Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC)


Adalah forum kerja sama antar 21 Ekonomi di lingkar Samudera Pasifik yang berdiri tahun 1989. Saat ini terdapat 21 Ekonomi yang menjadi anggota APEC, yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, China, Hongkong, Indonesia, Japan, Korea Selatan, Malaysia, Mexico, New Zealand, Philipina, Peru, Papua New Guinei, Russia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam. Kerja sama di APEC merupakan kerja sama non-politis, ditandai dengan keanggotaan Hong Kong-China dan Chinese Taipei. Anggota APEC disebut “Ekonomi” mengingat setiap anggota saling berinteraksi sebagai entitas ekonomi, dan bukan sebagai negara.

Latar Belakang
Pembentukan kerja sama regional di kawasan Asia Pasifik dilatar belakangi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
1.       Perubahan dalam konstelasi politik dunia seperti munculnya berbagai kelompok perdagangan regional yang bersifat tertutup dan cenderung membedakan kedudukan negara-negara Asia Pasifik dalam bidang perdagangan dan investasi. Contoh dari kerja sama regional itu antara lain NAFTA (North American Free Trade Area) atau kerja sama ekonomi negara-negara Amerika Utara.
2.        Adanya dinamika proses globalisasi. Dinamika ini berdampak sangat luas dan terjadi secara global di seluruh belahan bumi, termasuk kawasan Asia Pasifik. Oleh karena itulah, negara-negara di kawasan ini dituntut untuk melakukan berbagai penyesuaian lewat perubahan struktur ekonomi agar tidak merugikan mereka. Perubahan ini kemudian mendorong perekonomian negar-negara di kawasan Asia Pasifik menjadi saling tergantung (interdependensi).
3.        Adanya kekhawatiran akan gagalnya perundingan Putaran Uruguay. Kekhawatiran tersebut sempat menimbulkan ketidakpastian atas masa depan perekonomian dunia.
4.        Adanya perubahan besar di bidang politik dan ekonomi yang terjadi dan berlangsung di Uni Soviet dan Eropa Timur.

Tujuan APEC
Tujuan dari  APEC adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik dan meningkatkan kerja sama ekonomi melalui peningkatan volume perdagangan dan investasi. Selan itu, APEC bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan ekonomi di kawasan tersebut di tengah-tengah perkembangan ekonomi internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut APEC melakukan kerja sama dalam tiga ruang lingkup yang disebut dengan Tiga Pilar Kerja Sama APEC. Ketiga pilar itu adalah liberalisasi perdagangan dan investasi, fasilitasi usaha, kerja sama ekonomi, dan teknik.

Anggota APEC
Saat ini, APEC memiliki 22 anggota, kebanyakan adalah negara yang memiliki garis pantai ke Samudra Pasifik. Meskipun begitu, kriteria keanggotaan yaitu setiap anggota adalah lebih kepada ekonomi terpisah, dibandingkan dengan negara terpisah. Sebagai hasilnya, dalam menyebut anggotanya, APEC menggunakan istilah ekonomi anggota, bukan negara anggota.

Prinsip Kerja Sama APEC
Kerja sama di APEC dibangun berdasarkan beberapa prinsip yaitu:
1.       Consensus, yang berarti bahwa semua keputusan di APEC harus disepakati oleh dan bermanfaat bagi 21 Ekonomi Anggota.
2.       Voluntary and non-binding yang berarti semua kesepakatan dalam forum APEC dilakukan secara sukarela dan tidak mengikat.
3.       Concerted unilateralism, yang berarti pelaksanaan keputusan dilakukan secara bersama-sama sesuai dengan kemampuan tiap Ekonomi, tanpa syarat resiprositas.
4.       Differentiated time frame yaitu bahwa setiap Ekonomi maju diharapkan melakukan liberalisasi terlebih dahulu
Prinsip-prinsip tersebut terbukti telah membuat anggota APEC melaksanakan komitmen secara lebih efektif. Fleksibilitas yang diberikan memberikan ruang kepada anggota APEC yang beragam kapasitasnya, untuk berimprovisasi, melakukan uji coba, dan mengembangkan pelatihan bersama secara bertahap hingga memenuhi kesepakatan yang diinginkan.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC
Mekanisme kerja APEC bermuara pada para Pemimpin Ekonomi APEC yang melakukan pertemuan setahun sekali dalam APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM). Sebelumnya, para Menteri Luar Negeri dan Menteri Perdagangan APEC menghadiri pertemuan bersama dalam APEC Ministerial Meeting (AMM). Hasil kesepakatan para Pemimpin Ekonomi dan Menteri APEC tersebut selanjutnya ditindaklanjuti oleh para Pejabat Tinggi (Senior Officials) APEC yang bertemu lazimnya 3 (tiga) kali dalam setahun. Pada tingkatan teknis, hasil-hasil pertemuan Senior Officials Meeting (SOM) akan dilaksanakan oleh Komite, Working Groups, Fora dan Subfora.
Seiring dengan semakin kompleksnya isu-isu perdagangan dan investasi di kawasan, kerja sama sektoral di APEC juga semakin luas dan kompleks. Tidak kurang dari 34 kelompok kerja, fora dan subfora yang menyelenggarakan pertemuan secara rutin. Dalam periode keketuaan dan ketuanrumahan Indonesia di APEC pada tahun 2013, telah diselenggarkan sebanyak 182 pertemuan untuk berbagai tingkatan.

Tambahan :
Peranan APEC bagi Indonesia dan Kawasan
1.       Manfaat APEC bagi Indonesia:
Ø  Sarana untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang saling menguntungkan dengan Negara/Ekonomi mitra strategis Indonesia di kawasan.
Ø  Sarana untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing Indonesia, melalui proyek-proyek pelatihan teknis dan capacity building serta sharing of best practices.
Ø  Sarana untuk memastikan bahwa pasar Asia-Pasifik tetap terbuka bagi produk ekspor unggulan Indonesia. Terjadi peningkatan total perdagangan Indonesia dengan Ekonomi APEC lainnya, yaitu sebesar US$ 276,589.1 Milyar pada tahun 2013 dibandingkan US$ 29,9 Milyar pada tahun 19891 pada saat Indonesia turut mendirikan APEC
Ø  Sarana peningkatan investasi. Pada tahun 2012 tercatat total investasi portofolio yang masuk ke Indonesia dari anggota APEC lainnya adalah sebesar US$ 245,200.5 Milyar dibandingkan US$ 45,7. Milyar pada tahun 2001.

2.       Manfaat APEC bagi Kawasan:
Ø  Turut menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi di kawasan melalui pertukaran informasi kebijakan. Sebagaimana tercantum dalam laporan World Bank 2013: kawasan Asia Pasifik tetap merupakan lokomotif pertumbuhan ekonomi global di tengah ketidakpastian ekonomi dunia akibat krisis Eropa, hal ini terlihat dari estimasi tingkat pertumbuhan di APEC yang lebih tinggi dari dunia:
APEC: 4,2% (2013); 4,7% (2014), Dunia: 3,1% (2013); 3,8% (2014)
Ø  Menciptakan kondisi yang mendukung peningkatan perdagangan kawasan: Tarif rata-rata turun dari 16,9% tahun 1989 menjadi 6,6% tahun 2008, dan 5,8% tahun 2010 serta turun tipis menjadi 5.7% pada tahun 2012.
Ø  Sarana pembahasan isu-isu behind the border dan across the border terkait perdagangan dan investasi, maupun isu-isu yang kerap menjadi ancaman perekonomian seperti kesiaptanggapan bencana, ancaman terorisme,
Ø  Mendorong paradigma pertumbuhan yang berkualitas melalui five growth strategy: balance, inclusive, sustainable, innovative, dan secure.
Ø  Mempermudah dan memfasilitasi dunia usaha antara lain melalui skema APEC Business Travel Card (ABTC).




0 komentar:

Posting Komentar