KELOMPOK 5
1)
Riska Ayu Wulandari (XII IPS2 / 25)
2)
Safrida Alivia Sri Ananda (XII IPS2 / 26)
3)
Satrio Budi Utomo (XII IPS2 / 27)
4)
Septiani Eka Wahyu Pratiwi (XII IPS2 / 28)
5)
Septian Adi Hananto (XII IPS2 / 29)
6)
Sri Agung Wisnu Wardhani (XII IPS2 / 30)
7)
Wasis Singgih Sasono (XII IPS2 / 31)
KMB dan Pengakuan Kedaulatan
Serta Dampak Yang Ditimbulkan Bagi Bangsa Indonesia Maupun Belanda
Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah sebuah titik terang
bagi bangsa Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan dari Belanda,
menyelesaikan sengketa antara Indonesia-Belanda, dan berusaha menjadi negara
yang merdeka dari para penjajah. Konferensi Meja
Bundar (KMB) merupakan tindak lanjut dari Perundingan Roem-Royen. Sebelum KMB
dilaksanakan, RI mengadakan pertemuan dengan BFO (Badan Permusyawaratan
Federal). Pertemuan ini dikenal dengan dengan Konferensi Inter-Indonesia (KII)
Tujuannya untuk menyamakan langkah dan
sikap sesama bangsa Indonesia dalam menghadapi KMB.
Konferensi Meja Bundar (KMB) dibuka secara resmi di
Ridderzaal, Den Haag, Belanda pada tanggal 23 Agustus 1949. Berikut ini adalah
delegasi-delegasi yang menghadiri KMB:
1.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh
Drs. Moh. Hatta.
2.
Delegasi BFO dipimpin oleh Sultan
Hamid II.
3.
Delegasi UNCI dihadiri oleh
Chritchley, Merle Cochran, dan Heermans.
4.
Delegasi Belanda dipimpin oleh J.H.
van Maarseveen.
KMB ini dipimpin oleh PM. Belanda, W. Dress dari tanggal 23
Agustus sampai dengan tanggal 2 November 1949. KMB ini berlangsung malalui
perdebatan yang panjang. Akhirnya, setelah melalui perundingan yang
berlarut-larut pada tanggal 2 November 1949 tercapailah persetujuan KMB.
Berikut ini adalah hasil persetujuan yang telah dicapai
dalam KMB:
1.
Belanda mengakui RIS sebagai negara
yang merdeka dan berdaulat selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949.
2.
Masalah Irian Barat akan
diselesaikan dalam waktu satu tahun sesudah pengakuan kedaulatan.
3.
Akan didirikan Uni Indonesia Belanda
berdasarkan kerja sama.
4.
Pengembalian hak milik Belanda oleh RIS dari
pemberian hak konsesi dan izin baru untuk perusahaan.
5.
RIS harus membayar segala utang
Belanda yang diperbuatnya sejak tahun 1942.
Untuk menindaklanjuti hasil KMB maka tanggal 16
Desember 1949 Ir. Soekarno dilantik sebagai presiden RIS dan pada tanggal 17
Desember 1949 diambil sumpahnya. Pada tanggal 20 Desember 1949, Presiden
Soekarno membentuk kabinet RIS yang dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta sebagai
perdana menterinya.
Pada tanggal 23 Desember 1949, delegasi RIS yang dipimpin
oleh Drs. Moh. Hatta berangkat ke Belanda untuk menandatangani naskah pengakuan
kedaulatan RI dari pemerintah Belanda. Upacara penandatanganan naskah pengakuan
kedaulatan tersebut dilakukan pada waktu yang bersamaan, baik di Indonesia
maupun di Belanda yaitu pada tanggal 27 Desember 1949.
Di Belanda, yang menandatangani naskah penyerahan kedaulatan
adalah Ratu Yuliana, PM. Dr. Willem Drees, Menteri Seberang Lautan Mr. AM.J.A.
Sassen, dan ketua delegasi RIS, Drs. Moh. Hatta. Sementara itu, di Jakarta
penyerahan kedaulatan dilakukan oleh Wakil Tinggi Mahkota A.H.J. Lovink dan Ir.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX dalam suatu upacara penyerahan kedaulatan.
Dampak
dari Perundingan KMB
A. Bagi Indonesia
1.
Dampak Positif
KMB telah memberikan dampak yang cukup menggembirakan bagi
bangsa Indonesia karena sebagian besar hasil dari KMB telah berpihak pada
kepentingan bangsa Indonesia, sehingga dampak positifnya pun dapat dirasakan
oleh seluru bangsa Indonesia. Adapun dampak dari hasil KMB bagi
bangsa Indonesia, antara lain:
·
Berhentinya perang antara belanda
dan Indonesia
·
Diakuinya Indonesia sebagai sebuah
negara oleh Belanda
·
Penarikan mundur tentara-tentara
Belanda di seluruh wilayah Indonesia
2.
Dampak Negatif
·
Tertundanya penyelesaian masalah
Irian Barat
·
Hutang Belanda sejak tahun 1942
sampai disepakatinya RIS akan ditangung RIS
·
Indonesia menjadi negara bagian RIS
yang berada di bawah pengawasan dari pemerintah Belanda
B.
Dampak bagi Belanda :
·
Kapal-kapal perang Belanda akan
ditarik dari Indonesia dengan catatan
beberapa korvet akan diserahkan
kepada RIS.
ditarik dari Indonesia dengan catatan
beberapa korvet akan diserahkan
kepada RIS.
·
Tentara Kerajaan Belanda selekas
mungkin ditarik mundur, sedang Tentara
Kerajaan Hindia Belanda (KNIL)
akan dibubarkan dengan catatan bahwa
para anggotanya yang diperlukan akan
dimasukkan dalam kesatuan TNI.
mungkin ditarik mundur, sedang Tentara
Kerajaan Hindia Belanda (KNIL)
akan dibubarkan dengan catatan bahwa
para anggotanya yang diperlukan akan
dimasukkan dalam kesatuan TNI.
Dengan penyerahan kedaulatan itu, maka secara formal Belanda
telah mengakui kemerdekaan Indonesia dan mengakui kekuasaan negara Indonesia di
seluruh bekas wilayah Hindia Belanda, kecuali Irian Barat yang baru akan
diserahkan setahun kemudian.
0 komentar:
Posting Komentar